SEJARAH PERIODE BUPATI BOGOR
Sumber : Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
BUPATI BOGOR DALAM PERIODE 1945-1946
Setelah proklamasi kemerdekaan rekublik indonesia, pada tanggal 01 oktober 1945 R.Alkasah Hardjadiparta,Iyok Mohamad Siradz ( saat itu kenco cianjur) dan para tokoh oerjuangan suka bumi mendesak kepada Syucokon bogor agar menyerahkan kekuasaannya kepada pihak indonesia. Setelah karesidean bogor jatuh kepemerintahan indonesia, R.A. Hardjadiparta selanjutnya diangkat menjadi bupati bogor sampai tahun 1946.
KEKOSONGAN PEMIMPINAN PADA TAHUN 1947-1948
Daerah bogor mengalami revolusi sosial setelah pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah dan pusat pemerintahan pada tahun itu, keadaan karasidenan bogor sungguh sangat labil. Residen Iyok Mohamad Siradz, bekas kepala polisi, hanya dua atau tiga minggu memimpin pemerintahan dantidak mampu lagi,sehingga dii gantikan oleh wakil resind barnas. Kekacauan makin lama makin meningkat di seluruh daerah.
Pembunuhan yang terjadi di jampangnkulon terhadap seorang pembantu inspetur, menunjukan adaynya gerakan untuk membasmi kaum pamong praja dan polisi dari masa lalu, yang oleh beberapa pihak di sebut"feodal". Pembu uhan terhadap inspekturpolisi cicurug, ibrahim sastra negara , terjadi pula.dari sini dikirim poilisi dan BKR, antara lain inspektur kokasih,mayor abdulrakhman,dan ( kemudian letnan kolonel) kosasih, yang membersihkan dan melucuti pemuda- pemida yang bertindak diluar hukum itu. ¹ pembunuhan dan perampokan di bogor kian hari kian meningkat.
Begitu pula dilaporkan oleh polisi tentang adanya gerombolan di landhuis dramaga, yang berpusat pada yang bernama daeyang permadani, seorang dukun dengan tukang pukulnya pak unte dengan pasukan-pasukannya.
Tan malaka sendiri dengan nama husin saat itu berada di bogor yang mendapat kunjungan dari pemimpin-pemimpin jakarta. Anatara lain mentri iwa kusumasumantri, beberapa kali datang padanya dijalan , mantarena. Mentri ini sering berhubungan dengan pemuda-pemuda revosionel di bogor.
 |
Dulu |
 |
Sekarang
|
BUPATI PERIODE PERTAMA IPIK GANDAMANA (1945-1950)
Ipik Gandamana diangkat menjadi patih di bogor tahun 1946. Saat itu wilayah bogor dalam kondisi yang mencekam dan menegangkan, karena tentara belanda telah menyerang di bogor termasuk mata- matanya dan menyebarkan politik abidomba (de vide impera).
Beberapa kali dibujuk untuk bergabung dengan belanda, dengan berbagai cara termasuk iming- iming jabatan patih bogor di lingkungan pemerintahan belanda / recomba. Beliau menolak dan tetap bertekad membela pemerintah republik indonesia.
Saat dalam pengasingan, beliau menerima tugas dari pemerintah RI untuk menyusun pemerintahan kabupaten bogor darurat yang berpusat di jasinga. Kemudian beliau ditetapkan menjadi bupati bogor (1948). Setelah itu diangkat lagi oleh wakil gunernur jawa barat untuk merangkap menjadi bupati lebak. Panjang perjalanan dalam mengemban amanah.
Hal yang sangat menarik dari sosok Bupati Pertama ini, beliau menyukai tutut (semacam keong yang hidup disawah) atau lebih dikenal dengan " Daging Pangenyot " yang merupakan pelengkap lauk lauk di lokasi pengasingannya.
Pamrihnya hanya satu berjuang dan mengabdi bagi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta selalu mengharapkan ridho Allah SWT.
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PERIODE KEDUA
R.E. ABDOELLAH ( 1950-1959)
Dalam periode pemerintahan kabupaten bogor darurat,R.E. Abdoellah diangkat sebagai wedana. Tugas pokoknya adalah pengerahan tenaga rakyat untuk perjuangan, pengarahan bahan makanan untuk keperluan perjuangan, dan menghadapi/mengikuti perundang-undangan dengan belanda perantaraan KTN (Komisi Tiga Negara), yaitu Australia, Amerika dan Tiongkok.
Pada tanggal 22 Desember 1948, seluruh staf Pemerintahan RI, tentara dan unsur-unsur
perjuangan lainnya mulai menjalankan perang gerilnya. Ketika itu ipik Gandamanah disebabkan sebagai Bupati dan Bapak R.E Abdoellah sebagai patih
 |
R.E. ABDOELLAH (1950 - 1959) Sumber : KAPD Kab. Bogor
|
BUPATI PERIODE KE TIGA
DR.R. SEMEROE SOEMADIHARGA (1960-1961)
Pejabat Bupati PLT (pejabat pelaksana teknis)
DR. R. SEMEROE SOEMADIHARGA (1960 - 1961)
Sumber : KAPD Kab. Bogor
BUPATI PERIODE KE EMPAT
E.M. KAHFI (1960-1961)
E.M. kahfi putra kedua dari empat bersaudara, ayahanda"Mbah gaos" yang asli berasal dari daerah menes-banten. beliau regilius dan pengembara di wilayah Jasinga. Kahfi dilahirkan dimenes pada 16 Maret 1916. pengabdiannya dalam bidang pemerintah kabupaten bogor yang diawali dalam jabatan karir sebagai kepala djawatan penerangan kabupaten bogor.
Dalam dunia politik, beliau aktif sebagai ketua partai masyumi. tahun 1961 - 1962 sempat pula mengabdikan dirinya pada badan pemerintah harian (BPH). sempat pula aktif di kemiliteran dan menyandang pangkat kapten "tituler". dalam dunia pendidikan, "mama" Kahfi merupakan salah seorang pendiri yayasan Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
pada saat pengabdiannya menjadi bupati kepala daerah TK II bogor periode tahun 1958 - 1961, kondisi wilayah kabupaten Bogor saat itu memerlukan pembangunan jalan dan jembatan. salah satu hasil pembangunan di kabupaten Bogor pada masa beliau adalah pembangunan jembatan Cipamingkis yang menghubungkan antara wilayah jonggol dan cariu, sebagai sarana transportasi guna memudahkan pengangkutan hasil pertanian terutama padi dari kecamatan cariu.
E.M. KAHFI (1960 - 1961)
Sumber : KAPD Kab. Bogor
BUPATI PRIODE KE LIMA
M.M. KARTA DIKARIA(1961-1967)
Disiplin dan tegas. Itulah ciri dari bupati bogor karta dikaria. Hal ini terlihat dari keseharian beliau baik saat berada dalam lingkungan kedinasaan maupun dalam lingkungan keluarga.
Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, apabila ada staf yang melanggar langsung diberikan teguran, bahkan ada staf beliau yang diberhentikan. Ia religius baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat, sehingga menjadi sosok panutaan. Begitu juga dalam kehidupan sehari-harinya, apabila saling berkomunikasi dengan keluarga dan rekan-rekan lainnya melalui surat dan tulisan arab.
Sosok pejabat bupati bogor yang sederhana ini tidak pernah menyusahkan orang lain. Contohnya beliau tidak pernah menyuruh sopir dinasnya untuk mengantar pulang kedaerah jalan gunung gede.
Hasil pembangunan pada masa pemerintahanya adalah diresmikanya pembuatan jembatan cibebet yang menghubungkan wilayah kabupaten bogor dan kabupaten cianjur, yang akhirnya mampu membuka keterisolasian warga masyarakat desa sirnarasa kampung girijaya kecamatan cariu dengan warga masyarakat desa cikalong kulon kabupaten cianjur.
M.M. KARTA DIKARIA (1961 - 1967)
Sumber : KAPD Kab. Bogor
BUPATI PRIODE KE ENAM Drs. Salkon Wigena (1967-1968)
Masa Bhakti 6 bulan
BUPATI PRIODEM KE TUJUH
WISSATJA SASEMITA( 1968-1973)
Setelah menyelesaikan pendidikanya, Ir.Wissatja sasemita mengabdi dilingkungan departemen kehutanan nasional yang ditugaskan di kantor kehutanan propinsi jawabarat dibandung. Sekitar tahun 1965-1967, beliau menjabat sebagai wakil kepala dinas kehutanan bogor. Pada saat itu tidak bersifat sedikitpun dalam hatinya untuk menjadi bupati bogor. Selanjutnya diusulkan angkatan '45 pasa tahun 1967 agar wisatja menjadi bogor. Pada tahun 1968 beliau dilantik menjadi bupati kepala daerah tingkat ll Bogor priode 1968-1973.
Semasa menjabat bupati beliau bertempat tinggal di jalan riau bersama istrinya utje sukesih gandamanah (putri kedua ipik gandamanah). Beliau tidak menempati pendopo bupati dijalan veteran bogor, karena pada saat itu kondisinya tidak layak huni. Wissatja sangat gemar berolahraga. Dalam kedinasannya beliau menitik beratkan dalam bidang kehutanan yang memang merupakan keahlianya. Salah satu hasil pembangunan pada masa pemerintahanya adalah diresmikannya jembatan ciampea.
Wissatja Sasemita (1968 - 1973)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE DELAPAN
R. Moch Muchlis(1973-1976)
Dasar pertimbangan perencanaan pembangunan dimaksud di dasarkan keperluan adanya pola perencanaan dan pelaksanaan integral antara masing-masing daerah, sehingga adanya satu kesatuan pola kehidupan masyarakat yang karena pertimbangan teknologi dan modernisasi memerlukan lingkup yang lebih luas.
Keputusan bersama itu secara garis besar menetapkan perencanaan, pelaksanaan pembangunan bogor baru sesuai dengan batas-batas pada peta yang telah ditetapkan, direncanakan, disahkan, dan dilaksanakan oleh pemerintah kota bogor bersama-sama dengan pemda kabupaten bogor.
Penetapn lainya adalah pemda kabupaten bogor berkewajiban penuh untuk menyediakan lahan bagi perkembangan pembangunan, sesuai dengan rencana dan tanah-tanah untuk pemukiman kembali serta tanah kuburan di luar daerah tersebut yang dalam pelaksanaanya di lakukan oleh pemerintah kodya bogor dan secara administratif daerah tersebut tetap merupakan wilayah hukum pemda kabupaten bogor
R. Moch Muchlis (1973 - 1976)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PERIODE KE SEMBILAN
H.Ayip Rughby (1976-1983)
keputusan H. Ayip Rughby menjadi bupati bogor bukan keinginan pribadinya. Tetapi atas desakan rakyat, para alim ulama, maupun ABRI dan pim-pinan negara, sehingga beliau berkenan untuk mengemban amanah tersebut.
Pada saat dilantik sebagai bupati bogor terbesit keinginan mendalam untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat kabupaten bogor. Terutama melalui pembangunan sumberdaya manusia dan insfrastuktur/perekonomian ke seluruh daerah pelosok di kabupaten bogor untuk menuju ma-syarakat yang beriman,dan sejahtera.
Ayib dibesarkan dari keluarga sederhana. Pada masa sekolah segala kebutuhan dan biayai oleh eyang hasan di desa pondok karuhu ciomas. Sedangkan biaya kehidupan sehari-hari ibu nyai belajar ngaji.
Ayip kecil membantu ibunya dengan berjualan kue sebelum berangkat ke sekolah setiap hari. Selain itu berjualan sayur-sayuran dan ikan ke kota serang pada setiap hari minggu. Modalnya ia meminjam kumbang milik eyangnya dengan jarak tempuh 10-20 km dari karanggantu (tempat pelelangan ikan) ke kota serang. Hasil jerih payah itu iya tabungkan didalam tiang bambu penyangga rumah.
Pengalaman H. Ayip yang palimg berkesan selama aktif di kemiliteran adalah penumpasan DI/Tll diwilayah bandung selatan (1952-1959). Selain itu, beliau juga mencetuskan dan membangun proyek transmigasi lokal angkatan darat di tekuk alada labuan, banten pada tahun 1957-1960.
Hal ini adalah ide dan gagasan beliau yang cemerlang yang selanjutnya menjadi cikal bakal proyek transmigasi yang di kembangkan di indonesia. Beliau juga mencetuskqn operasi bhakti siliwangi. Di wilayah korem 064/maulana yusuf (1966-1969), untuk pembuatan jaringan jalan sewilayah banten, bendungan irigasi cisata, pembangunan pelabuhan karangantu.
Bersama presiden soeharto mencetuskan berdirinya yayasan Dharmais, yang saat itu bertujuan untuk mensejahterakan golongan miskin dengan mengembangkan pola transmigrasi dan membekalinya dengan pendidikan dan keterampilan di bidang pertanian, usaha rumah tangga, dan pertukangan.
H. Ayip Rughby (1976 - 1983)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE SEPULUHPejabat Bupati PLT(Pejabat Pelaksana Teknis)
Hasan Wirahadikusuma (1982-1983)
Hasan Wirahadikusuma (1982 - 1983)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE SEBELAS
Soedrajat Nataatmaja(1983-1988)
Soedrajat nataatmaja memimpin kabupaten bogor pada priode 1983-1988. Dalam kebijakan pemerintahanya antara lain membuka isolasi seluruh desa-desa di kabupaten bogor di antaranya dengan membangun jalan dan jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
Pembangunan infrastruktur selama masa jabatannya jembatan garendong yang menuju ibukota kecamataan rumpin. Kebijakan lainya adalah kesejahteraan dan sarana kerja yang perlu mendapat dukungan penuh, terutama bagi kantor pembantu bupeti dan sekertaris wilayah kecamataan. Hal ini semata-mata untuk meningkatkan moril pegawai yang bertugas didaerah.
Tekadnya untuk merealisasikan kepindahaan ibu kota kabupaten bogor ke cibinong setelah terbitnya peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1982 tentang pemindahan ibukota kabupaten daerah Tk II bogor dan daerah kotamadya daerah Tk II bogor diwujudkan melalui peletakan batu pertama dilokasi ibukota kabupaten bogor di desa tengah kecamatan cibinong.
Soedrajat melalui pendidikanya di sekolah rakyat No.8 cirebon yangnsaat itu lebih dikenal dengan sekolah rakyat-sunda. Namun ia selalu dititipkan kepada paman-pamanya di kota bandung, mengingat ayahnya selalu berpindah-pindah tempat tugas. Setelah lulus SMA, ayahnya menghendakinya untuk bersekolah di fakultas kedokteran UNPAD Bandung . Namun oleh kakeknya di masukan kesekolah pamong praja di serang banten. Kemudian sekolah dilanjutkan di akademik militer nasional (AMN) dan dilanjutkan ke akademik teknik angkatan darat di bandung.
Penugasan pertama dalam jajaran ABRI/TNI saat iyu adalah di kodam lX/Mulawarman daerah kalimantan timu. Pada tahun 1983 seselai bertugas di jajaran kesatuan ABRI/TNI
Soedrajat Nataatmaja (1983 - 1988)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE DUABELAS
H. Eddie Yoso Martadipura( 1988-1993 dan 1993-1998)
H. Eddie Yoso Martadipura berasal keluarga sederhana dan religius. Pendidikan yang dilaluinya antara lain: lulus sekolah rakyat kuningan tahun 1954; lulus SMP kuningan tahun 1957; lulus SMA 1 cirebon jurusan PASPAL tahun 1960; akademi pendidikan djasamani (APD) bandung sampai tahun 1961; lulus AKMIL magelang jurusan teknik tahun 1964; lulus aplikasi AKMIL jurtek di bandung twhun 1965; lulus SUSLAPAZI bogor 1975 dan lulus SESKOAD bandung tahun 1979. Ia mendapat tugas di batalyon zeni tempur 8 di KODAM XIV/Hasanuddin makasar pada akhir tahun 1965. Kemudian mendapat tugas batalyon zipur 3 KOMAD IV/ Siliwangi bandung pada tahun 1979. Ditugaskan sebagai anggota MPR dari fraksi ABRI untuk priode 1982-1987. Mendapat kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat kabupaten bogor untuk menjabat sebagai bupati bogor pada tahun 1988. Kemudian pada tanggal 5 oktober 1993 beliau mendapat kepercayaan kembali memegang jabatan yang sama untuk masa bakti 1993-1998.
Hasil-hasil kerja yang telah dicapai antara lain pembuatan beberapa jalan baru dan jembatan serta rehabilitasi beberapa jalan yang telah ada guna memperlancar lalulintas arah DKI jakarta maupun dalam wilayah kabupaten bogor; pengawasan dan pengendalian pengambilan tanah dan wilayah tertentu kabupaten bogor untuk kepentingan penimbunan lahan-lahan di jakarta; termasuk juga lahan bangunan serta perumahan; mewaspadai dan menindaklanjuti tumbuhnya bangunan- bangunan ilegal di wilayah perbukitan yang berpotensi pariwisata dan wilayah perkebunan perkebunan terlantar; penertiban pembangunan wilayah dataran rendah seputar jakarta sebagai konsekwensi perkembangan penduduk guna mempertahankan lahan hijau dan pemeliharaan situ-situ.
H. Eddie Yoso Martadipura (1988 -1993) - (1993 - 1998)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI KE TIGA BELAS H.Agus Utara Effendi (1998-2003)
H. Agus Effendi lahir di bogor tahun 1943. Putra H. Yusuf Effendi dan Hj. Djuhriah ini selepas mengenyam pendidikan di SD Negeri polisi di bogor,SMP dan SMU di ciamis, ia melanjutkan pendidikannya di akademik militer magelang.
Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, ia banyak di percaya memegang jabatan kemiliteran seperti dan kodan A/Yoa 133/Dam II (1971), Kasie I/Yon 133/Dam II (1972), Kasi I/DIM 0305 DAM III (1973), Kasie I/DIM 0315 DAM III (1975) dan lainnya.
Terakhir ia menjqbat sebagai kabag pampres rompan depkankam dengan pangkat kolonel TNI AD. Setelah menghabiskan lebih dari separuh masa hidupnya, kemudian ia kembali ke dayeuh pakuan padjajaran untuk menjadi bupati. Bahkan ketika menjabat sebagai bupati pada masa bhakri 1998-2003, ia kembali dipercaya pada tahun 2003-2008 untuk periode yang kedua.
H. Agus Utara Effendi (1998 - 2003)
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE EMPAT BELAS
Pejabat bupati PLT (Pejabat Pelaksana Teknis)
Drs. H. Sumirat, MM (September- Desember 2018)
Drs. H. Sumirat, MM (Sept - Des 2018
Sumber : KAPD Kab.Bogor
BUPATI PRIODE KE LIMA BELAS H. Rachmat Yasin (2009-2013) - (2013-2018)
Drs. H. Rachman Yasin, MM adalah Bupati bogor pertama priode 2008-2013 pilihan rakyat secara langsung. berpasangan dengan H. karyawan fathurachman sebagai wakilnya, pria yang akrab di sapa RY ini memenangi pemilihan umum bupati/wakil bupati bogor tahun 2008 dengan suara mutlak.
Sebelumnya, RY adalah ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kanupaten bogor priode 2004-2009.
ia memulai karirnya sebagai legislator di DPRD kabupaten bogor pada tahun 1997 dengan mendapat kepercayaan sebagai ketua komisi C yang membidangi keuangan daerah. pada pemilu pertama di era reformasi, beliau kembali terpilih sebagai anggota DPRD kabupaten bogor untuk priode 1999-2004 ai lahir di bogor pada tanggal 4 november 1963 dan merupakan putra kedua dari sembilan bersaudara pasangan (alm), HM. Yasin - HJ. Nuryati. ayahnya seorang perintis, pendiri dan tokoh PPP di bogor. selain itu juga dikenal pernah menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten bogor dan anggota DPRD kota bogor.
RY adalah Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. (FISIP) Universitas Nasional Jakarta, lulus tahun 1983. Lanjutanstudinya berlangsunng di Universitas Satyagama Jakarta dan berhasil meraih gelar magister managemen tahun 2001.
RY. tumbuh dan hidup dalam tradisi nadhatul ulama (NU). Kiprahnya di kabupaten bogor di mulai ketika beliau diberi amanat sebagai ketua gerakan pemuda (GP) anshor kabupaten bogor tahun 1984-1991. Selain itu ia juga di percaya sebagai pengurus DPD komite nasional pemuda indonesia (KNPI) kabupaten bogor tahun 1982 -1991 terakhir di KNPI menjabat sebagai anggota majlis pertimbangan pemuda (MPP) DPD KNPI kabupaten bogor.
Di PPP untuk kedua kalinya di musyawarah cabang (muscab) ke V di cipayung, beliau kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPC PPP kabupaten bogor mencalonya sebagai calon bupati bogor periode 2008-2013. Selanjutnya pada tahun 2013 di adakan pemilihan bupati bogor dan masih terpilih kembali pada periode ke II 2013-2018 berpasangan dengan Hj. Nurhayati.
H. Rachmat Yasin, M.M (2009 - 2013) - (2013 - 2018)
Sumber : Wikipedia
BUPATI BOGOR PERIODE KE ENAM BELAS
NURHAYATI, SH, M.M, M.Si ( 2015 - 2018)
Hj. Nurhayanti, S.H., M.M., M.Si. (lahir 26 Oktober 1955) adalah Bupati Bogor yang menggantikan Rahmat Yasin karena tersandung kasus korupsi. Pada tanggal 8 Desember 2014, Nurhayanti ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt.) bupati Bogor. Nurhayanti resmi dilantik menjadi Bupati Bogor defenitif oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, tanggal 16 Maret 2015.
Sebelumnya ia adalah Wakil Bupati Bogor periode 2013-2018. Nurhayanti dilantik menggantikan Karyawan Faturahman bersama pasangannya, Rahmat Yasin sebagai Bupati Bogor pada periode kedua pada tanggal 30 Desember 2013 oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Riwayat Pendidikan
- SD Negeri 6 Bogor (1967)
- SMP Negeri 2 Bogor (1970)
- SMEA Negeri Bogor (1973)
- Sarjana Hukum di Universitas Pakuan (1991)
- Magister Manajemen di STIE/IPWI (1997)
- Magister Sains di Universitas Satyagama (2000)
Riwayat Pekerjaan
- Pjs.Ka.Sub.Bag. Perudang-undangan Setda Kabupaten Bogor (1984-1990)
- Ka.Sub.Bag Perundang-undangan dan Penelaahan Hukum pada setwilda Tk.II Bogor (1990-1993)
- Pj.Ka.Bag. Hukum pada Sekretariat daerah Kabupaten Bogor (1993-1995)
- Pj.Kabag. Keuangan pada Sekretariat daerah Kabupaten Bogor (1995-1999)
- Kepala Bagian Perekonomian pada Sekretariat Umum Kabupaten Bogor (1999-2000)
- Pj. Kepala Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor (2000-2001)
- Kasubdin Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor (2001-2002)
- Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor (2002-2005)
- Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor (2005-2007)
- Kepala Badan Pengawasan Daerah (2007-2009)
- Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor (2009-2013)
- Wakil Bupati Bogor (2013-2014)
- Bupati Bogor (2015-2018)
Nurhayati, SH, M.M, M.Si (2015 - 2018)
Sumber : Wikipedia
BUPATI BOGOR PERIODE KE TUJUH BELAS
ADE MUNAWAROH YASIN (2018 - 2022)
Hj. Ade Munawaroh Yasin, S.H., M.H. (lahir 29 Mei 1968) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018 hingga April 2022.
Ade juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PPP dari tahun 2014 hingga 2018. Ia merupakan adik kandung dari mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor 2018, Ade Yasin mencalonkan diri sebagai calon bupati di dampingi calon wakil bupati Iwan Setiawan. Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yakni PPP, PKB, dan Gerindra, mereka mendapat nomor urut 2. Ade memenangkan pemilihan tersebut dan terpilih sebagai Bupati Bogor setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya. Ade menggantikan bupati sebelumnya yang dijabat oleh Nurhayanti.
Riwayat Hidup
Pendidikan
Ade Yasin dilahirkan di Bogor, 28 Mei 1968. Ayahnya, HM Yasin, adalah pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Bogor. Saudara laki-lakinya, Rachmat Yasin pernah menjabat Bupati Bogor dua periode dan Zaenul Muttaqin pernah maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bogor 2018.
Ade Yasin mengenyam pendidikan di SD Negeri Sindangbarang 01 (1981), MTs Negeri Bogor (1984), dan SMA PGRI 1 Bogor (1987). Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Magister Hukum dari Universitas Djuanda Bogor.
Karier
Ade Yasin memulai kariernya pada 1999 sebagai seorang pengacara yang berkutat di Lembaga Bantuan Hukum, in house lawyer di salah satu rumah sakit, dan membuka firma hukum di beberapa kota.
Pada pemilihan umum 2009 dan 2014, Ade Yasin terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor. Ia duduk di komisi A bidang hukum, pemerintah dan peraturan-peraturan. Pada 2014, dengan perolehan suara partai yang besar, Ade Yasin terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
Dalam struktur kepartaian, pada 2010 Ade Yasin menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Bogor. Pada 2015, ia menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat.
Ade Yasin aktif dalam beberapa organisasi kemasyarakatan seperti Pembina P2TP2A Kabupaten Bogor, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), KPPI, dan Anggota Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor.
Kehidupan pribadi
Ade Yasin menikahi seorang polisi bernama Ajun Inspektur Polisi Satu Yanwar Permadi yang bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Bogor. Yanwar meninggal dunia pada 24 September 2020 karena sakit paru-paru akut. Pasangan ini memiliki dua orang anak bernama Nadia Hasna Humaira dan Naufal Hilmi Ikhsan.

Ade Munawaroh Yasin, S.H, M.H (2018 - 2022).
Sumber : WikiPedia
BUPATI BOGOR PERIODE KE DELAPAN BELAS
IWAN SETIAWAN (2 September 2023 – 30 Desember 2023)
H. Iwan Setiawan, S.E. (lahir 2 Desember 1970) adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bupati Bogor. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Bogor yang berpasangan dengan Ade Yasin ketika memenangkan Pemilihan Bupati Bogor tahun 2018. Pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 26-27 April 2022, Ade Yasin bersama 11 orang lainnya terjaring dalam kasus suap, di mana Ade dengan sejumlah jajarannya menggelontorkan uang sekitar 1,9 Miliar kepada beberapa pejabat BPK agar BPK memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Kabupaten Bogor.
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
- Ketua Pengcab Tarung derajat Kabupaten Bogor
- Ketua PERBASI Kabupaten Bogor
Karier
Iwan Setiawan, S.E (2 Sept - 30 Des 2023)
Sumber : WikiPedia
PENJABAT BUPATI BOGOR
ASMAWA TOSEPU (Mulai Menjabat 31 Desember 2023)
Asmawa Tosepu, A.P., M.Si , (lahir 15 Oktober 1974) merupakan Birokrat lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 1997 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dan Penjabat Bupati Bogor
Pada 10 Oktober 2022, Asmawa ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai Penjabat Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menggantikan Sulkarnain Kadir yang telah habis masa jabatannya. Ia dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, S.H, berdasarkan keputusan menteri dalam negeri nomor 131.74-5770 tahun 2022 tentang pengangkatan pejabat wali kota Kendari.
Dan pada 30 Desember 2023, Asmawa ditunjuk kembali oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai Penjabat Kepala Daerah, dan Asmawa ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Bogor, Jawa Barat, menggantikan Iwan Setiawan yang telah habis masa jabatannya. Ia dilantik oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T..
Riwayat Pendidikan
Riwayat Jabatan
- Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Plt. Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Kemendagri)
- Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Penjabat Wali Kota Kendari (2022–2023)
- Penjabat Bupati Bogor (2023–Sekarang)
Asmawa Tosepu, A.P, M.Si (31 Des - Sekarang)
Sumber : WikiPedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar